LAPORAN
LENGKAP FISIKA
“BAYANGAN PADA CERMIN DATAR”
OLEH :
Andi
satria batara S
Dwi Haryani
Dery
alviansyah
Icha Aulia Damayanti
Nurul
fadlya
SMAN 1 PASANGKAYU
2015/2016
LAPORAN SEMENTARA
Tujuan :
Alat dan bahan :
Ø Pentul
Ø 2
buah cermin datar
Ø Busur
derajat
Ø Mistar
Ø Kertas
A4 7 lembar
Dasar teori :
Prosedur keja :
Tabel hasil pengamatan:
No.
|
ϴ
|
Bayangan
|
1
|
30°
|
|
2
|
45°
|
|
3
|
60°
|
|
4
|
90°
|
|
5
|
120°
|
Kesimpulan :
Nama tim Mengetahui
1. Dwi
haryani Guru
mata pelajaran
2. Icha
aulia D
3. Nurul
fadlya
4. Andi satria
5. Ulfiani samir.K S,Pd
Tujuan
: untuk mengetahui
jumlah bayangan pada dua buah cermin
datar yang membentuk sudut.
Alat
dan bahan :
Ø Pentul
Ø 2
buah cermin datar
Ø Busur
derajat
Ø Mistar
Ø Kertas
A4 7 lembar
Ø Pulpen
Dasar teori :
A.
Pengertian cahaya
Cahaya
adalah pancaran elektromagnetik yang dapat terlihat oleh mata manusia. Atau
definisi cahaya yang lainnya yaitu merupakan radiasi elektromagnetik, baik itu
dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. Sedangkan benda yang
memancarkan cahaya disebut dengan sumber cahaya.
Cahaya memiliki beberapa
sifat, diantaranya seperti di bawah ini:
a. Cahaya merambat
lurus
b. Cahaya dapat
menembus benda bening
c. Cahaya dapat
diuraikan
d. Cahaya dapat
dipantulkan
B.
Pengertian cermin datar
Cermin datar merupakan
cermin yang permukaannya tidak melengkung, seperti cermin yang digunakan oleh
kita sehari-hari. Adapun sifat dari cermin datar yaitu:
Ø
Ukuran bayangannya sama dengan ukuran
bendanya.
Ø
Lalu jarak antara bayangan sama dengan
jarak dari benda ker cermin tersebut.
Ø
Penampakan bayangan berlawanan dengan benda,
seperti contohnya jika kamu bercermin tangan kiri kamu pada bayangan di cermin
akan menjadi tangan kanan.
Ø
Bayangan pada cermin datar bersifat semu
atau maya, maksudnya bayangan dapat kamu lihat tetapi tidak dapat ditangkap
layar.
Ø Dan
bayangan pada cermin datar tegak.
1.
Pemantulan
cahaya pada permukaan datar (cermin datar)
Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh
cermin datar adalah :
1.
Jarak bayangan ke cermin (s') = jarak benda ke cermin (s)
2.
Tinggi bayangan (h') = tinggi benda (h)
3.
Sama besar dan berlawanan arah (perbesarannya = 1 kali)
4.
Bayangan bersifat maya (di belakang cermin)
Untuk mendapatkan
seluruh bayangan benda pada cermin datar, kita harus menggunakan Dua buah
cermin datar yang digabung dengan cara tertentu dapat memperbanyak jumlah
bayangan sebuah benda. Jumlah bayangan yang terjadi bergantung pada besar sudut
yang dibentuk oleh kedua cermin itu.
Pada pemantulan pada cermin datar berlaku rumus/hokum
sinellus (hokum pemantulan), yaitu :
1.
Sinar datang, sinar pantul,dan garis
normal berpotongan pada satu titik dan terletak pada satu bidang datar.
2.
Sudut dating (i) sama dengan sudut
pantul (r) sifat sifat bayangan pada cermin datar adalah :
a. Jarak
bayangan (s) ke cermin = jarak benda ke cermin (s)
b. Tinggi
bayangan (h’) = tinggi benda (h)
c. Bayangan
tegak dan maya
d. Bayangan
tertukar sisinya, atinya bagian kanan benda menjadi nagian kiri bayangan dan
sebaliknya
e. Jika
dua cermin membentuk sudut tertentu (a) maka jumlah bayangan (n) yang terbentuk
:
n
: Jumlah bayangan
α
: sudut antara kedua cermin
Prosedur
kerja :
1. Siapkan
alat dan bahan yang dibutuhkan dalam penelitian
2. Buar
garis lurus pada sebuah kertas
3. Letakkan
busur derajat pada garris yang telah dibuat
4. Buat
garis pada sudut 90° kemudian buat lagi garis 30°, setelah itu buat garis bagi
dua pada sudut 30° = 15°
5. Pada
garis 15° buat garis putus-putus, setelah garis putus-putus dibuat , letakkan
jarum pentul pada tengah garis yang sudah di ukur dan telah di bagi dua.
6. Letakkan
kedua cermn pada kedua garis pertengahan sudut 15° dan lihat berapa banyak
bayangan jarum pentul yang muncul pada cermin tersebut.
Tabel hasil pengamatan
:
No.
|
ϴ
|
Bayangan
|
1
|
30°
|
11
|
2
|
45°
|
7
|
3
|
60°
|
5
|
4
|
90°
|
3
|
5
|
120°
|
2
|
Pembahasan :
Dari tabel di atas di
peroleh bahwa pada saat kaca membentuk sudut 30° akan terbentuk 11 bayangan,
pada saat kaca membentuk sudut 45° akan terbentuk 7 bayangan, pada saat kaca
membentuk sudut 60° akan terbentuk 5 bayangan, pada saat kaca membentuk sudut
90° akan membentuk 3 bayangan, pada saat kaca membentuk sudut 90° akan
membentuk 2 bayangan.
Pembahasan :
Dari hasil pengamatan
diperoleh, ketika dua kaca dibentuk membentuk sudut 30° akan menghasilkan 11
bayangan . sementara jika digunakan rumus untuk mengetahui jumlah bayangan akan
di peroleh:
jadi, hasil pengamatan untuk sudut 30
sudah tepat
Dari
hasil pengamatan diperoleh, ketika dua kaca dibentuk membentuk sudut 45° akan
menghasilkan 7 bayangan. sementara jika digunakan rumus untuk mengetahui jumlah
bayangan akan di peroleh:
jadi, hasil pengamatan untuk sudut 30
sudah tepat
Dari
hasil pengamatan diperoleh, ketika dua kaca dibentuk membentuk sudut 60° akan
menghasilkan 5 bayangan sementara jika digunakan rumus untuk mengetahui jumlah
bayangan akan di peroleh:
jadi, hasil pengamatan
untuk sudut 30
sudah tepat
Dari
hasil pengamatan diperoleh, ketika dua kaca dibentuk membentuk sudut 90° akan
menghasilkan 3 bayangan sementara jika digunakan rumus untuk mengetahui jumlah
bayangan akan di peroleh:
jadi, hasil pengamatan
untuk sudut 30
sudah tepat
Dari
hasil pengamatan diperoleh, ketika dua kaca dibentuk membentuk sudut 120° akan
menghasilkan 2 bayangan sementara jika
digunakan rumus untuk mengetahui jumlah bayangan akan di peroleh:
jadi, hasil pengamatan
untuk sudut 30
sudah tepat
Kesimpulan :
Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat
disimpulkan:
Semakin besar sudut
yang dibentuk oleh dua buah cermin, akan menghasilkan jumlah bayangan yang
lebih sedikit. Demikian pula, semakin kecil sudut yang dibentuk oleh dua buah
cermin akan menghasilkan jumlah sudut yang lebih banyak.
Analisa data :
Untuk sudut 30
untuk sudut 45
untuk sudut 60
untuk sudut 90
untuk sudut 120
LAPORAN SEMENTARA
Tujuan :
Alat dan bahan :
Ø Pentul
Ø 2
buah cermin datar
Ø Busur
derajat
Ø Mistar
Ø Kertas
A4 7 lembar
Dasar teori :
Prosedur keja :
Tabel hasil pengamatan:
No.
|
ϴ
|
Bayangan
|
1
|
30°
|
|
2
|
45°
|
|
3
|
60°
|
|
4
|
90°
|
|
5
|
120°
|
Kesimpulan :
Nama tim Mengetahui
1. Dwi
haryani Guru
mata pelajaran
2. Icha
aulia D
3. Nurul
fadlya
4. Andi satria
5. Ulfiani samir.K S,Pd
Tujuan
: untuk mengetahui
jumlah bayangan pada dua buah cermin
datar yang membentuk sudut.
Alat
dan bahan :
Ø Pentul
Ø 2
buah cermin datar
Ø Busur
derajat
Ø Mistar
Ø Kertas
A4 7 lembar
Ø Pulpen
Dasar teori :
A.
Pengertian cahaya
Cahaya
adalah pancaran elektromagnetik yang dapat terlihat oleh mata manusia. Atau
definisi cahaya yang lainnya yaitu merupakan radiasi elektromagnetik, baik itu
dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. Sedangkan benda yang
memancarkan cahaya disebut dengan sumber cahaya.
Cahaya memiliki beberapa
sifat, diantaranya seperti di bawah ini:
a. Cahaya merambat
lurus
b. Cahaya dapat
menembus benda bening
c. Cahaya dapat
diuraikan
d. Cahaya dapat
dipantulkan
B.
Pengertian cermin datar
Cermin datar merupakan
cermin yang permukaannya tidak melengkung, seperti cermin yang digunakan oleh
kita sehari-hari. Adapun sifat dari cermin datar yaitu:
Ø
Ukuran bayangannya sama dengan ukuran
bendanya.
Ø
Lalu jarak antara bayangan sama dengan
jarak dari benda ker cermin tersebut.
Ø
Penampakan bayangan berlawanan dengan benda,
seperti contohnya jika kamu bercermin tangan kiri kamu pada bayangan di cermin
akan menjadi tangan kanan.
Ø
Bayangan pada cermin datar bersifat semu
atau maya, maksudnya bayangan dapat kamu lihat tetapi tidak dapat ditangkap
layar.
Ø Dan
bayangan pada cermin datar tegak.
1.
Pemantulan
cahaya pada permukaan datar (cermin datar)
Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh
cermin datar adalah :
1.
Jarak bayangan ke cermin (s') = jarak benda ke cermin (s)
2.
Tinggi bayangan (h') = tinggi benda (h)
3.
Sama besar dan berlawanan arah (perbesarannya = 1 kali)
4.
Bayangan bersifat maya (di belakang cermin)
Untuk mendapatkan
seluruh bayangan benda pada cermin datar, kita harus menggunakan Dua buah
cermin datar yang digabung dengan cara tertentu dapat memperbanyak jumlah
bayangan sebuah benda. Jumlah bayangan yang terjadi bergantung pada besar sudut
yang dibentuk oleh kedua cermin itu.
Pada pemantulan pada cermin datar berlaku rumus/hokum
sinellus (hokum pemantulan), yaitu :
1.
Sinar datang, sinar pantul,dan garis
normal berpotongan pada satu titik dan terletak pada satu bidang datar.
2.
Sudut dating (i) sama dengan sudut
pantul (r) sifat sifat bayangan pada cermin datar adalah :
a. Jarak
bayangan (s) ke cermin = jarak benda ke cermin (s)
b. Tinggi
bayangan (h’) = tinggi benda (h)
c. Bayangan
tegak dan maya
d. Bayangan
tertukar sisinya, atinya bagian kanan benda menjadi nagian kiri bayangan dan
sebaliknya
e. Jika
dua cermin membentuk sudut tertentu (a) maka jumlah bayangan (n) yang terbentuk
:
n
: Jumlah bayangan
α
: sudut antara kedua cermin
Prosedur
kerja :
1. Siapkan
alat dan bahan yang dibutuhkan dalam penelitian
2. Buar
garis lurus pada sebuah kertas
3. Letakkan
busur derajat pada garris yang telah dibuat
4. Buat
garis pada sudut 90° kemudian buat lagi garis 30°, setelah itu buat garis bagi
dua pada sudut 30° = 15°
5. Pada
garis 15° buat garis putus-putus, setelah garis putus-putus dibuat , letakkan
jarum pentul pada tengah garis yang sudah di ukur dan telah di bagi dua.
6. Letakkan
kedua cermn pada kedua garis pertengahan sudut 15° dan lihat berapa banyak
bayangan jarum pentul yang muncul pada cermin tersebut.
Tabel hasil pengamatan
:
No.
|
ϴ
|
Bayangan
|
1
|
30°
|
11
|
2
|
45°
|
7
|
3
|
60°
|
5
|
4
|
90°
|
3
|
5
|
120°
|
2
|
Pembahasan :
Dari tabel di atas di
peroleh bahwa pada saat kaca membentuk sudut 30° akan terbentuk 11 bayangan,
pada saat kaca membentuk sudut 45° akan terbentuk 7 bayangan, pada saat kaca
membentuk sudut 60° akan terbentuk 5 bayangan, pada saat kaca membentuk sudut
90° akan membentuk 3 bayangan, pada saat kaca membentuk sudut 90° akan
membentuk 2 bayangan.
Pembahasan :
Dari hasil pengamatan
diperoleh, ketika dua kaca dibentuk membentuk sudut 30° akan menghasilkan 11
bayangan . sementara jika digunakan rumus untuk mengetahui jumlah bayangan akan
di peroleh:
jadi, hasil pengamatan untuk sudut 30
sudah tepat
Dari
hasil pengamatan diperoleh, ketika dua kaca dibentuk membentuk sudut 45° akan
menghasilkan 7 bayangan. sementara jika digunakan rumus untuk mengetahui jumlah
bayangan akan di peroleh:
jadi, hasil pengamatan untuk sudut 30
sudah tepat
Dari
hasil pengamatan diperoleh, ketika dua kaca dibentuk membentuk sudut 60° akan
menghasilkan 5 bayangan sementara jika digunakan rumus untuk mengetahui jumlah
bayangan akan di peroleh:
jadi, hasil pengamatan
untuk sudut 30
sudah tepat
Dari
hasil pengamatan diperoleh, ketika dua kaca dibentuk membentuk sudut 90° akan
menghasilkan 3 bayangan sementara jika digunakan rumus untuk mengetahui jumlah
bayangan akan di peroleh:
jadi, hasil pengamatan
untuk sudut 30
sudah tepat
Dari
hasil pengamatan diperoleh, ketika dua kaca dibentuk membentuk sudut 120° akan
menghasilkan 2 bayangan sementara jika
digunakan rumus untuk mengetahui jumlah bayangan akan di peroleh:
jadi, hasil pengamatan
untuk sudut 30
sudah tepat
Kesimpulan :
Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat
disimpulkan:
Semakin besar sudut
yang dibentuk oleh dua buah cermin, akan menghasilkan jumlah bayangan yang
lebih sedikit. Demikian pula, semakin kecil sudut yang dibentuk oleh dua buah
cermin akan menghasilkan jumlah sudut yang lebih banyak.
LAPORAN SEMENTARA
Tujuan :
Alat dan bahan :
Ø Pentul
Ø 2
buah cermin datar
Ø Busur
derajat
Ø Mistar
Ø Kertas
A4 7 lembar
Dasar teori :
Prosedur keja :
Tabel hasil pengamatan:
No.
|
ϴ
|
Bayangan
|
1
|
30°
|
|
2
|
45°
|
|
3
|
60°
|
|
4
|
90°
|
|
5
|
120°
|
Kesimpulan :
Nama tim Mengetahui
1. Dwi
haryani Guru
mata pelajaran
2. Icha
aulia D
3. Nurul
fadlya
4. Andi satria
5. Ulfiani samir.K S,Pd
Tujuan
: untuk mengetahui
jumlah bayangan pada dua buah cermin
datar yang membentuk sudut.
Alat
dan bahan :
Ø Pentul
Ø 2
buah cermin datar
Ø Busur
derajat
Ø Mistar
Ø Kertas
A4 7 lembar
Ø Pulpen
Dasar teori :
A.
Pengertian cahaya
Cahaya
adalah pancaran elektromagnetik yang dapat terlihat oleh mata manusia. Atau
definisi cahaya yang lainnya yaitu merupakan radiasi elektromagnetik, baik itu
dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. Sedangkan benda yang
memancarkan cahaya disebut dengan sumber cahaya.
Cahaya memiliki beberapa
sifat, diantaranya seperti di bawah ini:
a. Cahaya merambat
lurus
b. Cahaya dapat
menembus benda bening
c. Cahaya dapat
diuraikan
d. Cahaya dapat
dipantulkan
B.
Pengertian cermin datar
Cermin datar merupakan
cermin yang permukaannya tidak melengkung, seperti cermin yang digunakan oleh
kita sehari-hari. Adapun sifat dari cermin datar yaitu:
Ø
Ukuran bayangannya sama dengan ukuran
bendanya.
Ø
Lalu jarak antara bayangan sama dengan
jarak dari benda ker cermin tersebut.
Ø
Penampakan bayangan berlawanan dengan benda,
seperti contohnya jika kamu bercermin tangan kiri kamu pada bayangan di cermin
akan menjadi tangan kanan.
Ø
Bayangan pada cermin datar bersifat semu
atau maya, maksudnya bayangan dapat kamu lihat tetapi tidak dapat ditangkap
layar.
Ø Dan
bayangan pada cermin datar tegak.
1.
Pemantulan
cahaya pada permukaan datar (cermin datar)
Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh
cermin datar adalah :
1.
Jarak bayangan ke cermin (s') = jarak benda ke cermin (s)
2.
Tinggi bayangan (h') = tinggi benda (h)
3.
Sama besar dan berlawanan arah (perbesarannya = 1 kali)
4.
Bayangan bersifat maya (di belakang cermin)
Untuk mendapatkan
seluruh bayangan benda pada cermin datar, kita harus menggunakan Dua buah
cermin datar yang digabung dengan cara tertentu dapat memperbanyak jumlah
bayangan sebuah benda. Jumlah bayangan yang terjadi bergantung pada besar sudut
yang dibentuk oleh kedua cermin itu.
Pada pemantulan pada cermin datar berlaku rumus/hokum
sinellus (hokum pemantulan), yaitu :
1.
Sinar datang, sinar pantul,dan garis
normal berpotongan pada satu titik dan terletak pada satu bidang datar.
2.
Sudut dating (i) sama dengan sudut
pantul (r) sifat sifat bayangan pada cermin datar adalah :
a. Jarak
bayangan (s) ke cermin = jarak benda ke cermin (s)
b. Tinggi
bayangan (h’) = tinggi benda (h)
c. Bayangan
tegak dan maya
d. Bayangan
tertukar sisinya, atinya bagian kanan benda menjadi nagian kiri bayangan dan
sebaliknya
e. Jika
dua cermin membentuk sudut tertentu (a) maka jumlah bayangan (n) yang terbentuk
:
n
: Jumlah bayangan
α
: sudut antara kedua cermin
Prosedur
kerja :
1. Siapkan
alat dan bahan yang dibutuhkan dalam penelitian
2. Buar
garis lurus pada sebuah kertas
3. Letakkan
busur derajat pada garris yang telah dibuat
4. Buat
garis pada sudut 90° kemudian buat lagi garis 30°, setelah itu buat garis bagi
dua pada sudut 30° = 15°
5. Pada
garis 15° buat garis putus-putus, setelah garis putus-putus dibuat , letakkan
jarum pentul pada tengah garis yang sudah di ukur dan telah di bagi dua.
6. Letakkan
kedua cermn pada kedua garis pertengahan sudut 15° dan lihat berapa banyak
bayangan jarum pentul yang muncul pada cermin tersebut.
Tabel hasil pengamatan
:
No.
|
ϴ
|
Bayangan
|
1
|
30°
|
11
|
2
|
45°
|
7
|
3
|
60°
|
5
|
4
|
90°
|
3
|
5
|
120°
|
2
|
Pembahasan :
Dari tabel di atas di
peroleh bahwa pada saat kaca membentuk sudut 30° akan terbentuk 11 bayangan,
pada saat kaca membentuk sudut 45° akan terbentuk 7 bayangan, pada saat kaca
membentuk sudut 60° akan terbentuk 5 bayangan, pada saat kaca membentuk sudut
90° akan membentuk 3 bayangan, pada saat kaca membentuk sudut 90° akan
membentuk 2 bayangan.
Pembahasan :
Dari hasil pengamatan
diperoleh, ketika dua kaca dibentuk membentuk sudut 30° akan menghasilkan 11
bayangan . sementara jika digunakan rumus untuk mengetahui jumlah bayangan akan
di peroleh:
jadi, hasil pengamatan untuk sudut 30
sudah tepat
Dari
hasil pengamatan diperoleh, ketika dua kaca dibentuk membentuk sudut 45° akan
menghasilkan 7 bayangan. sementara jika digunakan rumus untuk mengetahui jumlah
bayangan akan di peroleh:
jadi, hasil pengamatan untuk sudut 30
sudah tepat
Dari
hasil pengamatan diperoleh, ketika dua kaca dibentuk membentuk sudut 60° akan
menghasilkan 5 bayangan sementara jika digunakan rumus untuk mengetahui jumlah
bayangan akan di peroleh:
jadi, hasil pengamatan
untuk sudut 30
sudah tepat
Dari
hasil pengamatan diperoleh, ketika dua kaca dibentuk membentuk sudut 90° akan
menghasilkan 3 bayangan sementara jika digunakan rumus untuk mengetahui jumlah
bayangan akan di peroleh:
jadi, hasil pengamatan
untuk sudut 30
sudah tepat
Dari
hasil pengamatan diperoleh, ketika dua kaca dibentuk membentuk sudut 120° akan
menghasilkan 2 bayangan sementara jika
digunakan rumus untuk mengetahui jumlah bayangan akan di peroleh:
jadi, hasil pengamatan
untuk sudut 30
sudah tepat
Kesimpulan :
Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat
disimpulkan:
Semakin besar sudut
yang dibentuk oleh dua buah cermin, akan menghasilkan jumlah bayangan yang
lebih sedikit. Demikian pula, semakin kecil sudut yang dibentuk oleh dua buah
cermin akan menghasilkan jumlah sudut yang lebih banyak.
Analisa data :
Untuk sudut 30
untuk sudut 45
untuk sudut 60
untuk sudut 90
untuk sudut 120
data :
Untuk sudut 30
untuk sudut 45
untuk sudut 60
untuk sudut 90
untuk sudut 120
Komentar
Posting Komentar